Rangkaian Sandi 5 Digit Menggunakan Relay
Ide pembuatan rangkaian sandi 5 digit menggunakan rangkaian pengendali elektromagnetik (relay) bermula dari salah satu software simulasi yang saya jumpai di internet. Software tersebut memperlihatkan
rangkaian simulasi pembuka pintu lift dengan sandi yang pengendalinya menggunakan PLC (programmable logic control).
Dewasa ini sandi untuk mengoperasikan peralatan listrik adalah bukan sesuatu yang asing untuk kita jumpai di masyarakat. Contoh yang paling mudah kita temui adalah sandi untuk membuka program komputer. Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah biasa menggunakan sandi tersebut, akan tetapi kebanyakan dari kita hanya bisa menggunakan tanpa mengetahui cara kerja dari sandi tersebut. Maka dengan postingan tentang pembuatan rangkaian sandi 5 digit menggunakan relay ini kita akan mengetahui secara lebih terperinci mengenai cara kerja rangkaian sandi.
Pembuatan rangkaian ini dimaksudkan untuk men-simulasikan pembuka pintu lift dengan sandi 5 digit menggunakan rangkaian listrik elektromagnetik (relay) sebagai alat bantu pengendalinya. Karena bersifat simulasi, rangkaian tersebut dibuat se-menarik dan se-simple mungkin agar cara kerja rangkaian mudah dipahami.
Sehubungan telah banyaknya sistem sandi atau password yang telah beredar di masyarakat, baik yang menggunakan sistem mekanis, sistem elektronika maupun dengan PLC (programmable logic control). Maka, dengan dibuatnya rangkaian sandi 5 digit menggunakan relay ini, saya berharap bisa melengkapi sistem pembuatan sandi yang telah ada di masyarakat. Disamping itu, setelah mempelajari rangkaian ini diharapkan bisa menerapkan rangkaian kontrol listrik menggunakan relay untuk
kebutuhan lain, khususnya dalam bidang industri. Setelah mengetahui prinsip kerja dari rangkaian ini, saya berkeyakinan, seseorang akan lebih mudah mempelajari atau bahkan merakit sendiri rangkaian-rangkaian kontrol listrik untuk keperluan industri maupun yang lainnya.
Dengan adanya rangkaian ini penulis juga berharap, rangkaian ini bisa menjadi pembelajaran awal bagi seseorang yang ingin mempelajari sistem kontrol PLC (programmable logic control). Karena telah diketahui bersama, bahwa rangkaian relay adalah konsep dasar untuk mempelajari PLC (programmable logic control).
I. Cara Pembuatan Rangkaian Sandi Menggunakan Relay
a). Alat dan Bahan
Dalam pembuatan rangkaian sandi 5 digit, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan, adapun alat dan bahan-nya adalah sebagai berikut :
Adapun bahan – bahannya adalah seperti yang ada pada gambar dan tabel di bawah ini :
b). Prinsip kerja Rangkaian
Pada  dasarnya  rangkaian  ini  hanya  mengeluarkan  1  output  yaitu 
 lampu.  Lampu  diartikan  sebagai  pintu  lift  yang  membuka atau 
menutup, ketika lampu menyala pintu lift dianggap membuka dan sebaliknya
 ketika lampu padam pintu lift dianggap  menutup. Untuk bisa menyalakan 
lampu tersebut kita harus menekan tombol  sebanyak  5  kali  dari  10 
 pilihan  tombol  sesuai  dengan  susunan kombinasi yang telah 
ditetapkan sebelumnya. Rangkaian  dapat  bekerja  sesuai  dengan  yang 
 kita  kehendaki  dengan  memanfaatkan  kontak  –  kontak  relai,  baik 
 kontak  NO  maupun  kontak NC. Kontak  –  kontak  tersebut  kita 
 rangkai  dari  satu  relai ke  relai  yang  lain hingga  akhirnya kita 
 dapatkan  suatu  rangkaian  sandi  5  digit  menggunakan  relai,  yang 
 aplikasinya selain  untuk  membuka  dan  menutup  pintu  lift  juga 
 dapat 
diaplikasikan  untuk  peralatan  lain  yang  akses 
 penggunaanya dibatasi  hanya  untuk  orang  –  orang  tertentu. 
 Misalnya,  untuk menyalakan mesin  industri, pembuka  pintu  ruangan 
perkantoran, 
pengamanan  tambahan  untuk  sepeda  motor,  mobil  dan  lain sebagainya. 
Gb. Analogi Rangkaian
c). Penempatan Tata Letak Komponen dalam Pembuatan Rangkaian
d) Pengawatan Rangkaian
Setelah  komponen  terpasang  sesuai  dengan  rencana  lay  out/  tata 
 letak  komponen,  hal  selanjutnya  adalah  merakit  rangkaian  atau 
dengan kata lain connecting atau memberi pengawatan. 
Gb. Single line diagram Rangkaian secara terpisah (dibagi 2)
Gb.Single line diagram Rangkaian Secara Keseluruhan
 Gb. Pengawatan Rangkaian secara terpisah (dibagi 2)
 Gb. Pengawatan rangkaian tampak keseluruhan
Rangkaian pengunci 
Pada  gambar  single line diagram  maupun  gambar  pengawatan 
 diatas  terlihat adanya  rangkaian pengunci (latching). Tujuan  dari 
 rangkaian  pengunci  ini  adalah  apabila  input  yang tadinya  menutup
  kemudian  telah  kembali  membuka  maka  relay akan  tetap  ON  (dalam
  hal  ini  yang  dimaksud  input  adalah 
pushbutton NO). Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian pengunci. 
 Sesuai  dengan  sifat  dari  pushbutton  NO,  maka  kontaknya akan 
menutup/ mengalirkan  arus  listrik  ketika  ditekan,  dan  akan kembali
  ke  posisi  membuka  (NO)  apabila  tombol  dilepaskan. 
Dengan  adanya  rangkaian  pengunci  seperti  gambar   tersebut diatas, 
 ketika  tombol  pushbutton  ditekan  relay  akan  menjadi bekerja  dan 
 akan  tetap    bekerja  meskipun  tombol  pushbutton dilepaskan.  Itu 
 bisa  terjadi  karena  kontak  pushbutton  diparalel dengan  kontak NO  
  relay, maka  ketika  pushbutton  ditekan  koil relay  menjadi 
 ter-energize,  semua  kontak  yang  ada  pada  relay tersebut berubah 
sifat, yang tadinya NO menjadi NC, yang tadinya NC  menjadi  NO.  Begitu
  juga  dengan  kontak  NO  relay  yang 
diparalel  dengan  kontak  NO  pushbutton,  kontak  tersebut 
 akan selalu  mengalirkan  aliran  listrik  ke  koil  meskipun 
 tombol pushbutton  dilepaskan.  Kecepatan  aliran  listrik  lebih 
 cepat dibandingkan  dengan  kecepatan  tangan  melepaskan 
 tombol pushbutton,  inilah  yang  menyebabkan  rangkaian  listrik 
 tersebut 
dapat mengunci. 
Rangkaian reset 
Seperti  yang  telah  dibahas  sebelumnya,  bahwa  rangkaian pengunci 
 tidak  akan  off  apabila  tidak  adanya  switch  yang memutus aliran 
listrik ke rangkaian pengunci. Untuk tujuan itulah rangkain  reset 
 dibuat.  Dalam  rangkaian    sandi  5  digit menggunakan relay, apabila
 kita salah menekan kombinasi tombol 
maka  kita  dapat  menekan  tombol  reset  untuk  memasukkan kembali 
 kombinasi  angka  tombol  yang  baru.  Gambar  dibawah  ini  adalah 
 contoh  dari  rangkain  reset.
 Gb. Rangkaian Reset
Rangkaian  kontrol  untuk  menentukan  kombinasi  tombol sandi 
Yang  paling  penting  dalam  pembuatan  rangkaian  sandi tersebut 
 adalah  rangkaian  kontrol  untuk  menentukan  kombinasi tombol. 
Kombinasi  tombol yang digunakan untuk menghidupkan 
output (lampu)  adalah   5-1-6-7-3 dari pilihan tombol 
1-2-3-4-5-6-7-8-9-10. Selain dari  susunan kombinasi  tombol  tersebut 
maka lampu tidak akan bisa menyala.  
Maka  logika  pemikiran  yang  pertama  adalah,  relay  selain angka 
 5-1-6-7-3  perakitannya  harus  di  NC-kan.  Seperti  yang terlihat 
pada gambar dibawah ini .
Gb. Single line diagram Rangkaian yang di NC kan.
Tujuan rangkaian NC tersebut adalah agar supaya ketika kita telah 
 menekan  kombinasi  tombol  yang  benar  kemudian  entah sengaja atau 
tidak sengaja menekan  lagi tombol diluar kombinasi angka yang telah 
ditetapkan, maka output rangkaian (lampu) akan mati. Contoh, ketika kita
 telah memasukkan kombinasi tombol 5-1-6-7-3 lalu kemudian kita masih 
menekan tombol 9, maka lampu yang  tadinya  sudah  menyala  akan  padam 
 kembali.  Hal  itu dimaksudkan  untuk  memperoleh  keakuratan  sandi 
 yang  telah dibuat, diluar dari kombinasi tombol yang telah ditetapkan 
output rangkaian (lampu) tidak akan menyala.
Logika  pemikiran  yang  selanjutnya  adalah  untuk mendapatkan 
 kombinasi  tombol  5-1-6-7-3  diperlukan  suatu rangkaian  berurutan. 
 Artinya  kontak  relay  nomor  1  baru  bisa mengeluarkan output 
apabila relay nomor 5 telah on, relay nomor 6  baru  bisa  mengeluarkan 
 output  apabila  relay  nomor  5  dan  1 telah on dan begitu seterusnya
 sampai urutan relay  terakhir yaitu relay  nomor  3.  Agar  didapat 
 suatu  rangkaian  berurutan  yang sistematis  tersebut  dibutuhkanlah 
 relay  bantu.  Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian yang dimaksud.
 Gb. Single line diagram kontrol berurutan
Pada gambar rangkaian kontrol diatas dapat kita lihat, kontak NO relay 
digit pertama selalu  terhubung dengan kontak NC digit berikutnya. 
Contoh, kontak NO relay 5 tersambung dengan kontak NC relay 1 sebelum 
terhubung dengan koil relay bantu (relai 11). Hal  itu  dimaksudkan 
 supaya  kontak  NO  relay  5  dapat menghantarkan  listrik ke koil 
relay 11 apabila relay 1 belum  ter-energize (tombolnya belum ditekan).
Rangkaian  pengunci  pada  rangkaian  kontrol  berurutan tersebut 
 berfungsi  supaya  koil  relay  11  tetap  ter-energize meskipun kontak
 NC relay 1 telah membuka. Setelah relay 5 ter-energize,  relay  1  pun 
 harus  ter-energize  untuk  menghidupkan relay  12.  Begitu  seterusnya
  sampai  ke  relay  bantu  14.  Setelah relay  14  ter-energize  baru 
 kemudian  kontak  NO  relay  3 menghantarkan listrik ke lampu (output 
rangkaian).
Foto rangkaian jadi tampak atas
Foto rangkaian jadi tampak bawah
 Foto rangkaian jadi tampak samping
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan santun