Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA)
mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara
magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak
seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka
rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi
lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.
Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil,
beberapa kontak Normally Open (NO) dan beberapa Normally Close (NC).
Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor
bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika
dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja
kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan
akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi
perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang
pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka
gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
Kontaktor termasuk jenis saklar motor
yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila
pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan
menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan
jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat
tegangan bolak balik (AC) maupun tegangan searah (DC), tergantung dari
bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan
digunakan juga kumparan arus (bukan tegangan), akan tetapi dari segi
produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan
umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat
pemakai tertentu.
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus
diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt /
KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan
arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan
tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220
Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan
rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian
dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh
lebih baik dari pada saklar biasa.
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
- Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.
- Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
- Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.
- Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.
- Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.
- Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.
- Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan santun