peringkat pengunjung

19 Jun 2013

Contoh rangkaian kontrol konvensional dan konversi ke PLC (wiring PLC) seri belajar PLC

Contoh rangkaian kontrol konvensional dan konversi ke PLC (wiring PLC) merupakan lanjutan seri belajar PLC. Langsung saja :
Secara sederhana untuk merubah rangkaian konvensional ke plc memiliki konsep dasar sebagai berikut :


Rangkaian sederhana
Bila saklar ditekan maka lampu akan menyala karena ada arus akan mengalir ke beban .





Jika digambarkan dalam wiring plc akan menjadi sebagai berikut :
Dan apabila dirubah dalam bentuk ladder diagram PLC dapat dilihat sebagai berikut. Misalnya dalam plc omron



Contoh rangkaian kontrol konvensional dan konversi ke PLC (wiring PLC) seri belajar PLC

belajar plc 1
Contoh rangkaian kontrol konvensional dan konversi ke PLC (wiring PLC) merupakan lanjutan seri belajar PLC. Langsung saja :
Secara sederhana untuk merubah rangkaian konvensional ke plc memiliki konsep dasar sebagai berikut :
Rangkaian sederhana :

Bila saklar ditekan maka lampu akan menyala karena ada arus akan mengalir ke beban .

Jika digambarkan dalam wiring plc akan menjadi sebagai berikut :

Dan apabila dirubah dalam bentuk ladder diagram PLC dapat dilihat sebagai berikut. Misalnya dalam plc omron.



Input switch dihubungkan pada PLC pada alamat 0.01 kondisi awal yaitu N0 (normally open) . Saat swith diaktifkan  maka akan menyebabkan input 0.01 berubah menjadi NC. Dan mengaktifkan coil relay internal plc yaitu alamat 200.00. Saat coil internal relay internal pada alamat 200.00 on maka akan mengkatifkan contactnya dari NO menjadi NC. Saat menjadi NC maka akan mengaktifkan coil pada alamat 100.00 yang dihubungkan langsung dengan lampu. Dan membuat lampu tersebut on atau menyala.
Berikut contoh lainnya yaitu untuk mengontrol motor 3 phase :

Saat  Push Button (PB1) ditekan maka akan terjadi aliran arus dan mengakibatkan coil pada magnetic contactar (Mg) aktif dan membuat contact pada magnetic contactor (Mg) yang tadinya N0 berubah menjadi NC. Contact pada Mg diparalel dengan PB1 untuk self holding maksudnya saat PB1 dilepas maka arus akan tetap mengalir dari contact pada magnetic contactar(Mg) ke coil magnetic contact sehingga terus menerus on. Saat coil pada Mg on maka membuat contact Mg yang terhubung dengan motor 3 phase yang tadinya N0/tidak terhubung berubah menjadi NC dan menyebabkan motor 3 phase menyala.  Dan motor 3 phase akan terus on sampai coil pada Mg tidak aktif yaitu ketika Push Button 2 ditekan (yang kondisi awalnya NC atau terhubung menjadi NO atau tidak terhubung) sehingga memutuskan arus dari contac Mg yang diparalel dengan PB dengan coil Mg. Saat coil Mg tidak aktif maka contact yang terhubung dengan Motor 3 phase juga tidak aktif dan motor akan berhenti berputar.
Dari rangkaian diatas misalnya dimasukkan dalam wiring PLC akan menjadi sebagai berikut (misalnya PLC yang dipakai adalah PLC Omron CPM1A dengan sebelumnya menentukan input dan outputnya:

Inputnya : PB1 dan PB2
Outputnya : 1 Mg (magnenic contactor)
Keterangan :
PB1 : Push Button 1 untuk start : addres 0.01
PB2 : Push Button 2 untuk stop addres 0.02
Outputnya : 1 Magnetic Contactor dengan address 100.00 yang contact-contactnya dihubungkan dengan motor 3 phase
Dan apabila dirubah dalam bentuk ladder diagram PLC dapat dilihat sebagai berikut. Misalnya dalam plc omron CPM1A.

 Saat PB1 ditekan maka output Mg on dan contact Mg juga on 
Saat PB1 ditekan output tetap on karena self holding (contact Mg diparelel dengan PB1 On)

Mg off saat PB2 ditekan sekali kemudian dilepas


Demikian dari saya, semoga bermanfaat..sori kalo amburadul y..maklum baru belajar....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

harap komentar dengan sopan dan santun