Perlu Prasekolah bagi Siswa DO
Disdik Targetkan Tahun Ajaran Baru sudah Sekolah


Aziz Chan, Padek—Jelang
tahun ajaran baru 2013/2014, Tim Posko Anti-Drop Out (DO) Kota Padang
terus melakukan pendataan anak putus sekolah di 104 kelurahan di
Padang. Dalam penelusurannya, ada sekitar puluhan siswa tercancam DO
di Padang.
“Data pasti belum didapatkan.
Prosedurnya memang dimulai dari RT, RW, kelurahan, dan kecamatan.
Proses pendataan ini dilakukan agar tidak ada siswa tertinggal, dan
tidak putus sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Padang Indang
Dewata, kepada Padang Ekspres, akhir pekan lalu.
Indang menambahkan, siswa DO
akan diberikan pembekalan terlebih dahulu sebelum melanjutkan
sekolahnya kembali. “Misalnya, siswa itu DO di kelas VIII SMP pada
semester I, tim akan menguji apakah dia masih bisa menguasai pelajaran
di semester I atau tidak. Jika tidak menguasai, maka akan tetap berada
di semester itu,” ujarnya.
Indang mengatakan, para pelajar
yang DO itu akan kembali bersekolah pada tahun ajaran baru ini. Untuk
kategori DO ini, siswa yang putus sekolah bukan karena kenakalan,
seperti tawuran dan tindakan kriminal. Tapi, DO karena tidak memiliki
biaya sekolah.
“Pemko akan memberikan mereka
kelengkapan sekolah, seperti baju, alat tulis, dan lainnya. Selain itu,
mengusahakan memberikan dan mencarikan beasiswa bagi siswa-siswa
yang pernah DO. Apalagi saat ini ada bantuan Baznas bisa dimanfaatkan
oleh siswa ini untuk transportasi sehari-hari dan lainnya,” ucapnya.
Pengamat pendidikan dari UNP, Z
Mawardi Effendi mengatakan, pengulangan atau prasekolah pasca-DO harus
dilakukan. Jangan sampai siswa tersebut terkejut dan shock
setelah lama berhenti sekolah. “Jika itu tidak dilakukan, dikhawatirkan
siswa ini akan takut dan menganggap sekolah hal yang membosankan,”
ungkapnya.
Mawardi mengatakan, perlu
upaya perlahan agar siswa yang DO ini terbiasa kembali bersekolah.
“Selama DO tentu mereka terbiasa hidup bebas dan mencari uang. Jika
tiba-tiba bersekolah kembali tentu mereka ini perlu proses pembiasaan,”
sebutnya.
Sebelumnya, posko anti-DO ini
diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, M Nuh saat
peringatan Hari Pendidikan Nasional (2/5). Tujuan didirikannya posko
tersebut, agar anak-anak dapat melanjutkan pendidikan lebih tinggi,
terutama dari jenjang pendidikan dasar ke menengah.
Di samping itu, sebagai bagian
dari upaya peningkatan kualitas pendidikan, mulai tahun pelajaran
2013-2014 akan diterapkan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan santun